Pengorbanan Seorang Ibu - SIMTASA

Osis Yapim Taruna Stabat

Breaking

Home Top Ad

ADS

Senin, 02 Oktober 2017

Pengorbanan Seorang Ibu

http://nasional.kompas.com
Disebuah pinggir kota ada seorang ibu yang bernama ibu Siti. Keseharian ibu Siti biasanya berjualan jajanan pasar untuk biaya hidup dan juga untuk biaya sekolah anaknya. Anaknya bernama Rahma. Ibu Siti selalu dengan ramah menjajahkan dagangannya kepada setiap orang yang dijumpainya di pasar. Walaupun kondisinya tidak sempurna, tetapi ibu Siti tetap semangat dalam menjalani pekerjaannya demi anak kesayangannya yang memang semenjak suaminya meninggal kondisi ekonomi keluarganya menjadi serba kekurangan.

Saat ini Rahma menginjak kelas 12SMA. rahma tidak pernah memberi izin ibunya untuk menghadiri setiap acara yang diadakan disekolahnya,karena Rahma merasa malu dengan kondisi ibunya. Kondisi ibu Siti memang tidak sempurna semenjak kecelakaan yang menimpanya saat akan menyelamatkan anak kesayangannya yang akan tertabrak mobil saat sedang bermain dengan teman-temanya. Saat itu usia Rahma baru menginjak 5 tahun,sehingga Rahma sama sekali tidak bisa mengingatnya.
Karena rasa malu yang dirasakan Rahma kepada ibunya, terkadang Rahma mengeluarkan kata-kata kasar yang sangat menyakiti hati ibunya. Bahkan yang lebih parah lagi Rahma tidak mau mengakui ibunya sendiri didepan teman-teman sekolahnya yang pada saat itu tidak sengaja bertemu saat mereka pergi ke pasar bersama. Kemarahan Rahma langsung dilampiaskan pada ibunya sesampainya dirumah. Rahma langsung memarahi ibunya karena sudah berani memanggilnya pada saat di pasar. Ibu Siti hanya bisa menangis di dalam kamarnya mengingat semua kata yang diucapkan anaknya itu. Hal ini tidak terjadi hanya sekali, bahkan ini terjadi hampir setiap hari.Walau perlakuan dan sifat Rahma sudah sangat menyakiti hatinya, ibu Siti tetap bisa memaafkan anak kesayangannya itu.
Puncaknya terjadi pada saat acara kelulusan Rahma tiba. Saat itu ibu Siti berfikir bahwa Rahma akan senang saat melihat ibunya datang di acara yang penting itu. Ibu Siti berdandan sedemikian rupa hingga dirinya yaki bahwa tidak akan membuat anaknya malu. Setelah jam menunjukkan pukul 10 pagi, ibu Siti segera menyusul anaknyayang memang sudah dari pagi berangkat untuk berdandan di salon terlebih dahulu dengan membawa uang hasil jualan ibunya yang akan di gunakan untuk modal hari esok. Ibu Siti sangat senang sepanjang perjalanan menuju sekolah Rahma karena sudah tidak sabar lagi melihat Rahma anak kesayanganya. Tapi sesampainya ibu Siti di sekolah Rahma,hal itu seketika berubah menjadi deraian air mata di wajah ibu Siti. Rahma sangat marah melihat ibunya datang ke sekolahnya, bahkan mengusir ibunya itu untuk pergi dari sekolah. Ibu Siti hanya mampu terdiam mendengar kata-kata anaknya itu dan memutuskan untuk pulang dengan rasa kecewa dan tidak henti-hentinya menangis. Sepulang Rahma dari sekolah dia langsung menuju ibunya untuk memarahi karena telah berani datang. Kemarahan Rahma tidak berhenti hanya dengan memarahi ibunya saja, bahkan dia memutuskan untuk pergi dari rumah dan menjalani hidupnya sebagai seorang pendatang tanpa ada satupun saudara yang ada di Jakarta.

Hari terus berlalu hingga tahun pun berganti, tidak terasa sudah 5 tahun dari semenjak kepergian Rahma ke Jakarta. Ibu Siti hidup terus meneruskan hidupnya walaupun hatinya merasakan sakit dan kerinduan yang luarbiasa pada anaknya. Memang semenjak Rahma meninggalkan rumah dia tidap pernah datang lagi untuk mengunjungi ibunya yang tinggal seorang diri, bahkan untuk sekedar menanya kabar pun Rahma tidak pernah melakukannya. Di Jakarta Rahma sudah menjadi seorang istri dari wirausaha muda yang bernama Aldi yang menikahinya sejak 4 tahun lalu. Rahma pun sudah menjadi seorang ibu dan memiliki putri yang sangat cantik bernama Bella. Mereka hidup dengan serba berkecukupan bahkan apapun yang Rahma inginkan akan dengan mudah didapatkannya. Aldi adalah sosok yang tampan,penyayang,ramah,baik hati,dan juga memiliki rasa dermawan yang tinggi. Aldi pernah sesekali bertanya tentang ibu Siti pada Rahma, tetapi Rahma selalu menolak untuk menjawabnya dengan alasan yang selalu sama yaitu rahma sudah sangat merasa sakit hati pada ibunya hingga dia tidak ingin membicarakanya lagi. Kabar bahwa Rahma telah menikah dan memiiki seorang putri akhirnya sampai ketelinga ibunya. Ibu Siti mendengar kabar itu dari tetangganya yang bekerja menjadi tukang kebun di rumah yang berada didepan rumah Rahma saat itu. Ibu Siti segera menulis surat untuk dikirimkannya pada Rahma.

Pagi hari seorang tukang pos datang membawa surat dari kampung untuk Rahma, tetapi yang menerima surat tersebut adalah Aldi suaminya. Aldi membaca surat tersebut hingga tak terasa Aldi pun meneteskan air mata setelah membaca surat tersebut. Di dalam surat tersebut ada kalimat yang sangat menyentuh hati Aldi yaitu “pulanglah nak, kunjungilah ibumu yang tinggal seorang diri ini.ibu sangat merindukamu nak,pulanglah nak walaupun hanya sebentar tetapi itu cukup bagi ibu”. Setelah menerima surat itu Aldi mempunya inisiatif untuk mendatangi ibu Siti. Tak sulit bagi Aldi untuk mencari rumah ibu Siti hingga dia dapat segera bertemu ibu mertuanya. Ketika bertemu ibu Siti, beliau bertanya Aldi siapa hingga akhirnya ibu Siti langsung menangis saat Aldi berkata bahwa dia adalah menantunya. Ibu Siti menceritakan semua yang telah dialaminya saat hidup bersama Rahma bahkan saat sudah ditinggal pergi oleh Rahma. Aldi hanya bisa terdiam dengan mata yang berkaca-kaca mendengar cerita ibu Siti dengan diiringi tangisan. Akhirnya ibu siti setuju untuk ikut bersama aldi.

Sesampainya dirumah Aldi, ibu siti melihat Rahma sedang bermain dengan Bella. Setelah sadar bahwa suaminya pulang, Rahma langsung menghampiri suaminya. Tetapi Rahma sangat terkejut karena suaminya bersama ibunya. Rahma langsung mengajak Aldi berbicara dan menolak ibunya tinggal bersama mereka, namun dengan penjelasan Aldi akhirnya Rahma menerima keputusan suaminya. Hari berlalu tanpa ada pembicaraan yang terjadi antara Rahma dan ibunya. Di samping itu, Bella pun semakin akrab dengan neneknya karena, neneknya sangat menyayangi dan sabar terhadap Bells. Melihat sikap cuek Rahma, Aldi tidak tinggal diam. Dia membawa sebuah kaset film yang bercerita tentang seorang anak yang durhaka pada ibunya. Rahma akhirnya memutuskan untuk kekamarnya dan langsung di susul oleh Aldi. Rahma bertanya maksud Alldi membawa pulang kaset itu. Aldi menjawab bahwa itu baik untuk Bella akan selalu menyayangi dan patuh terhdap orangtuanya. Keesokkan harinya saat Bella bermain di teras depan rumah dengan Rahma, Bella yang sedang suka-sukanya berjalan, berjalan menuju jalan raya yang saat itu tidak terlalu diperhatikan oleh Rahma karena Rahma sedang menerima teleon dari Aldi. Ketika Rahma sadar bahwa Bella berjalan menuju jalan raya, Rahma langsung berlari mengejar Bella. Namun naas dissat yang bersamaan ada sebuah mobil yang sedang melaju kencang kearah mereka. Rahma langsung mendorong Bella hingga khirnya dirinya lah yang menjadi korban dari kecelakaan tersebut. Rahman langsung dibawa kerumah sakit dengan luka yang cukup parahdikepalanya hingga Rahma pun megalami koma. Selama Rahma koma,ibu Siti selalu berada disamping Rahma dan bercerita tentang masa kecil Rahma dan sebab kakinya menjadi seperti sekarang. Mendengar cerita tersebut Rahma langsung menenteskan air mata. Karena walaupun seseorang itu koma, tetapi perasaan mereka tidak mengalami koma. Dengan kata lain seseorang yang sedang koma akan tetap bisa mendengar apa yang ada didekatnya. Selama satu minggu koma akhirnya Rahma sadar. Saat sadar, Rahma langsung mencari ibunya dan langsung memeluknya. Rahma langsung meminta maaf sambil menangis mengingat semua perbuatannya dulu yang membuat semua orang yang ada diruangan itu ikut menangis. Setelah kejadian itu mereka semua hidup bahagia tanpa pernah ada lagi kesedihan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar