Foto Kegiatan Pelatihan Menulis
“Tahu kau mengapa aku sayangi kau lebih
dari siapa pun? Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan
abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari.” Petikan dialog antara Mama (Nyai Ontosoroh) dengan menantunya, Minke, dalam novel Anak Semua Bangsa karya
maestro sastra Indonesia, Pramodya Ananta Toer.
Gubahan tersebut menginspirasi BPH OSIS SMA/SMK
Swasta Yapim Taruna Stabat Masa Bakti 2017/2018, atau yang disingkat Simtasa,
untuk menyelenggarakan Pelatihan Menulis bagi siswa/i Yapim Taruna Stabat, Rabu
(15/17).
Menurut Ketua OSIS Yapim Taruna Stabat
2017/2018, Agus Tinus Turnip, selama ini siswa Yapim Taruna Stabat memiliki
kendala dalam hal menulis. Atas dasar itu penting sekali diadakannya pelatihan
menulis. Agar kedepannya siswa/i Yapim Taruna Stabat memiliki minat untuk
menulis.
“Apalagi saat ini kami memiliki blog,
namanya Simtasa. Di dalam blog tersebut, ada beberapa konten tulisan yang dapat
kami isi. Jadi harapan ke depan, peserta pelatihan ini nantinya dapat berkontribusi
untuk mengisi blog Simtasa.” Ujar Agus, yang juga siswa kelas XI TKJ SMK Swasta
Yapim Taruna Stabat.
Pelatihan menulis difasilitatori oleh guru
PPKn Yapim Taruna Stabat, Agus Andreas Tampubolon. Dalam pembukaan kegiatan, guru
yang akrab di sapa pak Tampu ini menegaskan, pelatihan menulis akan diadakan
sebanyak 3 pertemuan, yakni setiap hari rabu, tanggal 15, 22 dan 30 November
2017.
“Meskipun kalian telah mengikuti
pelatihan ini, kalian belum tentu menjadi penulis. Untuk menjadi penulis harus
ada kerja keras dan konsistensi. Tanpa itu, semua hanya mimpi belaka.” Tegas
guru berkaca mata tebal ini.
“Hal yang paling penting bukanlah
mempertanyakan apa itu menulis, melainkan mempertanyakan apa yang harus saya
tulis. Sebab dua pertanyaan itu memiliki tingkatan yang berbeda. Jadi kalian
harus mencatat di buku catatan kalian, pertanyaan, ‘apa yang harus saya tulis?’
agar kalian tetap bekerja keras dan berkomitmen.”
“Lantas mengapa kita tidak menulis? Karena
kita tidak memiliki niat, malas berpikir, enggan merasa dan menyia-nyiakan
pengalaman yang ada. Untuk itu, kita harus membulatkan niat menjadi penulis,
berpikir keras mencari ide, menggerakkan perasaan dan memanfaatkan indera yang
kita punya.” Tegas guru yang mengagumi Tan Malaka ini.
Sebelum akhir kegiatan, peserta
pelatihan ditugaskan untuk membuat tulisan singkat sesuai dengan hal apa yang
ingin di tulis. Setelah itu, beberapa peserta, yakni : Zulvita Nada (XI IPA 1),
Sofia Inayah (X IPA 1), dan Aidatul Amelia (XI TKJ) membacakan hasil tulisannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar